Wednesday, March 29, 2017

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

A.    Target Kegiatan Pembinaan Bahasa

  1. Penumbuhan sikap positif dalam berbahasa Indonesia, dapat dilihat dari komponen perilaku.
  2. Meningkatkan kegairahan
  3. Meningkatkan keikutsertaan
    pengembangan bahasa dan pembinaan bahasa indonesia

B.    Pengertian Pengembangan

Pengembangan adalah tindakan atau proses mengembangkan. Seperti yang dikemukakan Chaer (2013:67), kata atau istilah pengembangan biasa dikaitkan dengan kata pembinaan, yaitu sebuah nomina, yang menurut tata bahasa proses diturunkan dari verba tindakan membina. Maka kata pembinaan memiliki makna hal/proses membina atau “tindakan membina”.
Pengembangan bahasa berarti hal/proses mengembangkan bahasa atau segala tindakan berkaitan mengembangkan bahasa dan pembinaan bahasa berarti hal/proses membina bahasa. Objek dari pembinaan dan pengembangan adalah bahasa, namun memiliki sasaran yang berbeda.Pengembangan bahasa memiliki sasaran berupa substansi bahasa, sedangkan sasaran pembinaan adalah masyarakat pengguna bahasa itu.

C.    Linguistik dan Masalah Kebahasaan

1.    Masalah Kebahasaan

  • Masalah berkenaan dengan kedudukan bahasa
  • Dengan sistem atau sandi bahasa (Language Code)
  • Menyangkut pemakaian bahasa oleh masyarakat

2.    Hal-hal Lain Yang Dapat Menimbulkan Masalah Kebahasaan

  • Penentuan bahasa kebangsaan dan bahasa resmi kenegaraan.
  • Pengejaan dan pelafalan bahasa  perbedaan pengejaan atau pelafalan = salah tafsir, maka harus diseragamkan agar tidak salah tafsir.
  • Keterlibatan ahli bahasa dalam kegiatan pemecahan masalah kebahasaan
Secara umum dapat dianggap usaha penerapan ilmunya yang didorong oleh keprihatinan profesionalnya untuk turut memecahkan serangkaian masalah manusia di bidang komunikasi dan ekspresi.

3.    Sosiolinguistik dan Pemecahan Masalah Kebahasaan

Perilaku kebahasaan merupakan cerminan perilaku kemasyarakatan. Hal-hal yang mempengaruhi pengubahan bahasa:
  • Latar kemasyarakatan, ciri khas pembaru bahasa dan jenis motivasi yang mendasari pengubahan bahasa.
  • Ahli bahasa dapat berperan dalam proses perubahan dan pengubahan bahasa (Haugen, 1966a:1972).
  • Perbedaan ancangan bahasa yang dipandang dari struktur dan fungsi kemasyarakatan, sehingga melahirkan cabang ilmu yang baru, yaitu perencanaan bahasa.

4.    Hal Yang Harus Diperhartikan dalam Masalah Bahasa Neustupny (1968)

  • Tata hubungan antara kode bahasa dan ujaran
  • Hubungan kode bahasa dan pola perilaku
  • Hubungan komunikasi verbal dan nonverbal

5.    Peran Ahli Bahasa dalam Proses Perubahan dan Pengubahan Bahasa

  • Sebagai Sejarawan: merunut jejak sejarah bahasa yang diselidiki, menelaah tata bentuk asli dan serapan
  • Sebagai pemeri bahasa: menyiapkan deskripsi yang akurat tentang bahasa saat ini baik ragam lisan maupun tulisan
  • Sebagai ahli teori : memberi pengarahhan dalam pemahaman hakikat bahasa, menganalisis bahasa dan melukiskan rancangan bahasa

6.    Ancangan Alternatif untuk Perlakuan Masalah Kebahasaan

Tiga ancangan (approach) terhadap masalah kebahasaan:
  1. Garis haluan kebahasaan, yang pernah disebut politik bahasa, berkenaan dengan penentuan kedudukan bahasa dan fungsi sosiolinguistiknya
  2. Pengembangan bahasa mengenai pengembangan sandi bahasa. Di dalamnya termasuk pengaksaraan bahasa yang tidak mengenal tata tulis, pembakuan bahasa, dan pemodernan bahasaPembinaan bahasa bertujuan meningkatkan jumlah pemakai bahasa lewat penyebaran hasil pembakuan dan penyuluhan serta pembimbingan
  3. Cakupan perencanaan bahasa (tidak diterapkan sepenuhnya pada ancangan garis haluan), misalnya penentuan kedudukan bahasa dan fungsi sosiolinguistik jarang bergantung pada perencanaan bahasa, tetapi lebih sering pada pertimbangan latar politik, faktor sosial budaya, dan ekonomi. pengembangan dan pembinaan mencakup dua  arah, yaitu (1) pengembangan bahasa mencakup dua masalah pokok (masalah bahasa dan masalah kemampuan/sikap) dan (2) pembinaan juga mencakup dua arah (masyarakat luas dann generasi pelapis).

D.    Perbedaan Perancangan (Plan-Making) dan Perencanaan (Planning)

Perancangan terbatas pada penetapan sasaran, analisis terhadap pencapaian yang optimal, penyelidikan terhadap kemungkinan perwujudan sasaran, dan penilaian atas keefektifan pelaksanaan program. Perencanaan; usaha meramalkan perubahan bahasa yang akan terjadi di masa depan, tetapi usaha itu bahkan berniat mempengaruhi perubahan itu.

E.    Definisi perencanaan bahasa (Language Planning)

Perbedaan ancangan terhadap bahasa yang dipandang dari sudut struktur dan fungsi kemasyarakatanlah yang menimbulkan cabang ilmu yang baru yang disebut perencanaan bahasa.
Haugen dalam Moeliono (1985:5) mendefinisikan bahwa perencanaan bahasa adalah usaha membimbing perkembangan bahasa ke arah yang diinginkan oleh perencana. Neustpny (1970)
  • Ketidakpadanan ragam bahasa tertentu di masyarakat
  • Ketidakpadanan penggunaan bahasa seseorang
  • Masalah bahasa

 Usaha untuk Mengatasi Masalah Bahasa

  • Ancangan garis haluan (policy approach): menangani masalah pemilihan bahasa kebangsaan, pembakuan bahasam keberaksaraan (literacy), tata ejaan, variasi bahasa
  • Ancangan pembinaan (cultivate approach): Ketepatan dan keefisienan dalam pemakaian bahasa soal langgam bahasa (style), kendala (constraint) dalam komunikasi
  • Usaha untuk mengatasi masalah bahasa

Dua Dimensi Perencanaan Bahasa (Kloss:1969)

  • Perencanaan status bahasa
  • Tata hubungannya dengan bahasa lain
  • Penentuan kedudukan suatu bahasa
  • Perencanaan korpus bahasa
  • Pembentukan Istilah
  • Pengubahan Ejaan
Garvin (1973) dalam ulasannya terhadap konsep perencanaan bahasa, mengemukakan perencanaan harus dibedakan dua hal:
  1. Pemilihan bahasa untuk maksud dan tujuan yang direncanakan, misalnya sebagai bahasa kebangsaan atau bahasa resmi dan yang melibatkan banyak faktor di luar bahasa.
  2. Pengembangan bahasa bertujuan meningkatkan taraf keberaksaraan dan pembakuan bahasa
  3. Gorman (1973) membedakan perencanaan bahasa berdasarkan alokasi bahasa berkaitan dengan garis haluan kebahasaan dan yang semuanya termasuk pengaturan bahasa (language regulation).

F.    Hubungan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Pengembangan adalah tindakan atau proses mengembangkan. Seperti yang dikemukakan Chaer (2013:67), kata atau istilah pengembangan biasa dikaitkan dengan kata pembinaan, yaitu sebuah nomina, yang menurut tata bahasa proses diturunkan dari verba tindakan membina. Maka kata pembinaan memiliki makna hal/proses membina atau “tindakan membina”.
Pengembangan bahasa berarti hal/proses mengembangkan bahasa atau segala tindakan berkaitan mengembangkan bahasa dan pembinaan bahasa berarti hal/proses membina bahasa.Objek dari pembinaan dan pengembangan adalah bahasa, namun memiliki sasaran yang berbeda.Pengembangan bahasa memiliki sasaran berupa substansi bahasa, sedangkan sasaran pembinaan adalah masyarakat pengguna bahasa itu.
Pembinaan harus dilakukan (1) karena kemampuan berbahasa Indonesia masyarakat Indonesia sangat tidak memuaskan, (2) karena banyak orang Indonesia yang memiliki sikap negatif terhadap bahasa Indonesia, sehingga mereka berbahasa Indonesia dengan prinsip “asal mengerti” tanpa memperhatikan kaidah-kaidah dan aturan bahasa yang benar, bangga terhadap bahasa asing sehingga bahasa Indonesia mereka terinferensi kosakata bahasa asing (dalam hal ini bahasa Inggris) atau dapat dikatakan terdapat erosi rasa kebangsaan pada NKRI.

G.    Kedudukan Bahasa Indonesia

  • 28 Oktober 1928 (sumpah pemuda)  Bahasa Indonesia ditentukan sebagai bahasa nasional
  • Pasal 36 UUD 1945  kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara
  • Seminar politik Bahasa Nasional 1999  bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional
  • Fungsi Bahasa Indonesia
  • Lambang kebanggaan nasional
  • Fungsi sebagai bahasa Negara

Retorika

Retorika Sebagai Ilmu Kamus Besar Bahasa indonesia menyebutkan bahwa retorika dalam arti sempit diartikan sebagai, (1) studi tentang pema...