Saturday, March 25, 2017

Contoh Berita Feature




 Di Balik Makam Delem Cikundul

Cianjur adalah kota kecil dengan segudang tempat wisata, mulai dari wisata bahari sampai wisata religi. Salah satu objek wisata religi warisan leluhur yang menjadi andalan dan kebanggan Kota Cianjur adalah Dalem Cikundul. Dalem Cikundul adalah makam dari bupati pertama Kota Cianjur R.Aria Wira Tanu, yang terletak di Kampung Majalaya, Desa Cijagang, Kecamatan Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur yang memiliki luas 4 hektar.

Selain sebagai bupati pertama, Dalem Cikundul adalah orang yang sangat taqwa pada Allah SWT, tekun dalam mempelajari agama Islam, dan rajin bertapa. Oleh karena itulah, makam Dalem Cikundul dijadikan tempat wisata religi atau ziarah oleh Pemerintahan Daerah (Pemda) Cianjur.

Mengingat peran dan jasa Dalem Cikundul, setiap peringatan hari jadi Cianjur, pemerintah Kabupaten Cianjur selalu berziarah. Kegiatan itu adalah agenda rutin tahunan, tepatnya setiap tanggal 12 Juli.

Jika dilihat dari kondisinya, bangunan Dalem Cikundul sudah banyak mengalami perubahan. Pada awalnya makam dalem Cikundul merupakan tempat yang sederhana, kemudian mengalami perubahan yang sangat derastis ketika seorang donatur yang masih keturunan Dalem Cikundul bernama Hj. Yuyun Muslim Taher memutuskan untuk melakukan perbaikan. Sampai sekarang bangunan objek wisata Dalem Cikundul masih berdiri kokoh, karena dipelihara dan direnovasi secara berkala. “Perbaikan dilakukan setiap bulan Ramadhan, karena bulan Ramadhan sepi pengunjung” ujar Zuna (Kades Cijagang).

Setiap tempat bersejarah atau daerah selalu memiliki juru kunci, begitu pula dengan Dalem Cikundul. Tempat tersebut memiliki 17 orang Juru Kunci yang dibagi piket 3 grup. Kuncen biasa bertugas sebagai pemandu tawasul ketika pengunjung berziarah.

Banyak mitos terkait tangga yang menajdi jalur sebelum berziarah. Ada yang mengatakan tangganya berjumlah 179, 200, 204, dan ada pula yang menghitung sendiri namun hasilnya tidak pernah sama. “Jumlah tangga sebenarnya ada 204 buah” ujar Maman (Juru Kunci). Ada mitos yang menganggap,  jika menghitung anak tangga sesuai dengan jumlah tangga sebenarnya, keinginannya akan dikabulkan.

Jika ingin perkunjung ke Dalem Cikundul, akses yang digunkan bisa melalui kendaraan roda dua maupun roda empat, namun tempat yang bagus tidak ditunjang dengan fasilitas menuju tempat itu. Selain jaraknya yang lumayan jauh sekitar 17 km dari Kota Cianjur, akses jalan rayanya pun masih ada yang berbatu. “Seharusnya kalau tempat wisata jalannya juga bagus, kan enak” ujar Nenah (pengunjung).

Dulu dalem cikundul hanya dikenal sebagai tempat wisata religi atau tempat ziarah, akan tetapi sekarang sudah banyak perubahan dan penambahan objek wisata lain. Penambahan itu, seperti arum jeram Cikundul atau The Jhon’s Cikundul River Sport yang memanfaatkan aliran sungai Cikundul, pengelolaannya pun ditangani oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Cianjur. Ada Kampung Paniisan Cikahuripan-Leuwi Goong, Track Trail (Trabas), Track Jeep Offroad, Track Hiking, Track Sepeda Gunung, Camping Ground, dan Flying Fox yang ditargetkan akan selesai bulan Ramadhan. “Penambahan wisata baru dilakukan supaya Cikundul menajdi tempat yang karya wisata multifungsi” Ujar Wildan.

Pengunjung yang datang berasal dari berbagai kalangan dan profesi, baik itu pengunjung asli Cianjur bahkan dari luar kota. Setiap hari puluhan sampai ratusan pengunjung datang untuk berziarah. Apalagi malam Jum’at terlebih Jum’at Kliwon pengunjung bisa menjacapai ribuan

Selain itu, ramainya pengunjung juga dirasakan pada hari-hari besar umat Islam, seprti bulan Maulid Nabi, menjelang Ramadhan, dan hari Lebaran. “Kalau haol Gentur, pengunjung membludak” ujar Maman (Juru kunci). “Pada bulan Maulid kemarin, yang ziarah ke makam membeludak, itu merupakan Rizeki warga desa”  ujar Kang Zuna (Kepala Desa Cijagang).

Adanya pro dan kontra terkait mitos-mitos yang ada, semapat membuat pemerintah was-was. Akan tertapi, terlepas dari adanya pro dan kontra mengenai tujuan pengunjung berziarah. Sebaiknya hal tersebut tidak perlu dipermasalahkan. Adanya buku-buku yang dijual seputar mitos pernikahan Dalem Cikundul dengan bangsa Jin, semakin menambah nilai-nilai mistis tujuan berziarah pengunjung.

Pemerintahan tidak perlu memikirkan terkait tujuan pengunjung, pemerintah kota dan setempat hanya perlu fokus kepada pembangunan, pengembangan, dan perawatan lokasi. Hal itu, sebagai bentuk penghargaan pada Dalem Cikundul dan membantu perekonomian warga lewat tempat wisata tersebut.

Ketika berkunjung ke makam Dalem Cikundul, banyak oleh-oleh yang dapat di beli oleh pengunjung. Makanan khas daerah seperti, manisan belimbing, manisan ceremai, manisan malaka, kue puruy, raginang, ragining, dapat dibawa sebagai buah tangan.

Banyak harapan yang diinginkan oleh para pengurus dan masyarakat setempat terkait tempat wisat makam Dalem Cikundul. Menjadi desa wisata, menjadi tujuan wisata unggulan, dan tidak mengandalkan wisata ziarah saja, tapi juga wisata alam. Oleh karena itu, banyak perubahan-perubahan dan terobosan baru dari pemerintah setempat agar setiap tempat yang ada didaerah makam Dalem Cikundul menjadi bermanfaat dan dapat membantu perekonomian masyarakatnya. (Novi Daniyati)

Retorika

Retorika Sebagai Ilmu Kamus Besar Bahasa indonesia menyebutkan bahwa retorika dalam arti sempit diartikan sebagai, (1) studi tentang pema...